Foto: Halaman Facebook Catetan Maz Toni Aka Tante Paku |
Teosofi Jawa begitu dihayati Jokowi, BAWA RASA KEJAWEN mampu membuka hati dan pikirannya menjadi jernih, tidak cepat emosi dalam menanggapi berbagai tuduhan ke arahnya. Jokowi tetap menjalani tugasnya mengemban amanah rakyat dengan penuh GREGET (semangat) walau godaan dan celaan (utamanya di medsos oleh akun-akun itu-itu doang) tak membuatnya putus asa, sebab beliau memahami, masih banyak rakyat yang belum paham dengan apa yang diputuskannya, walau tidak semua berjalan mulus, tapi tetap ada kemajuan.
Jokowi adalah pemimpin yang KEWAHYON (menerima wahyu), beliau sendiri tidak menyangka begitu cepat waktu berputar, rakyat menghendakinya memimpin negeri ini untuk menjadi Presiden, tatkala tugasnya belum tuntas pada jabatan sebelumnya, namun desakan rakyat dan dukungan partai koalisi membuat segalanya terasa mudah seperti direkayasa, siapa yang merekayasanya? Jawabannya hanya satu yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa!
Jokowi seperti dibekali ilmu SASTRA JENDRA HAYUNINGRAT PANGRUWATING DIYU, seorang pemimpin negara yang mampu menumpas ANGKARA MURKA (mafia) dengan bijak, bukan dengan perang berdarah-darah. Artinya memimpin negara ini harus dengan akal budi dan bukan lagi dengan nafsu ingin menang sendiri, tak mau merangkul pihak lain yang dulu berseberangan.
Jokowi merangkul Prabowo Subianto dengan penuh persahabatan.Menuangkan minuman kepada Mantan Presiden Megawati dan Ketua PDIP bukan sesuatu yang luar biasa, walau beliau jabatannya Presiden.
Jokowi merangkul DPR RI dengan penuh persaudaraan.
Jokowi mengundang Gubernur DKI Ahok dan Ketua DPRD dengan penuh kesabaran.
Semua dirangkul.
Semua diundang.
Dari mantan Presiden sampai rakyat jelata.
Karena semua bisa dilakukan (untuk kemajuan bangsa) kalau semua komponen bangsa ini BERSATU, tanpa perlu repot bertanya apa SUKU dan AGAMAMU!
Namun media yang suka mencari SENSASI dengan peristiwa tersebut akan menjadikannya HEADLINE dan menulis besar-besar "Presiden Tuangkan Minuman Ke Megawati".
Dan segala macam opini prasangka silih berganti bagai angin ribut mengisi kolom-kolom komentar di berbagai media.Jokowi tak ambil pusing dengan segala yang mereka katakan dengan peristiwa
MENUANGKAN MINUMAN itu. Dulu juga Jokowi pernah menuangkan minuman kepada Jusuf Kalla ketika di KPU. Ketika meninjau persiapan KAA pun Jokowi menuangkan minuman kepada Gubernur Jawa Barat yang biasa disapa KANG AHER itu, tak membuat Jokowi jatuh wibawanya.
Jokowi memang pernah mengatakan, kadang minum SATU BOTOL itu tidak habis, daripada dibuang, mendingan dibagi dua. Jawaban yang sederhana namun jelas!
Sayangnya para Haters Jokowi banyak mengidap penyakit AMNESIA dan BUTA BERITA, atau memang prestasi mereka cuma bisa mencela orang yang tidak seragam dengan dirinya?
Begitulah jiwa "pelayanan" Jokowi, ia melakukan KEBAIKAN tanpa perlu bertanya untuk siapa melakukannya, sifat bersahaja Presiden Jokowi memang tidak dibuat-buat, mengalir apa adanya, biar pun pangkatnya tinggi, beliau tetap menghargai siapa saja yang berada di dekatnya.
Dan BLUSUKAN untuk melihat fakta di lapangan adalah salah satu PERBUATAN Jokowi yang LEBIH NYARING bunyinya daripada sejuta kata-kata.
Sebab yang dibutuhkan dunia ini bukanlah nasihat, tetapi CONTOH, karena setiap orang bodoh pun bisa memberi nasihat. Dan Jokowi telah memberikan CONTOH sebagai pemimpin yang bersahaja, menuangkan minuman kepada siapa saja bukan masalah yang perlu dibesar-besarkan.
Tak ada orang yang tidak dapat melakukan sesuatu dan tidak ada orang yang dapat melakukan segala hal.
Salam NKRI Raya!
Penulis : Mas Toni dalam Halaman Facebppk Catetan Maz Toni Aka Tante Paku
Tulisan ini sudah dipublikasikan di BeritaIntrik.com
0 Response to "Tahukah Anda, Bahwa Menuangkan Minuman Adalah Sikap Bersahaja Presiden Jokowi"