Selamat Datang - Wellcome

[Fenomena Partai Golkar] Menunggu Kembalinya Sang Pangeran Cendana Ke Golkar

SUARA KAMI - Menunggu Kembalinya Sang Pangeran Cendana Ke Golkar. Ontran-ontran Partai Golkar (PG), alih-alih menunjukkan tanda-tanda resolusi alias penyelesaian yang efektif. Kini justru ada perkembangan yang baru yang malah akan berpotensi menambah sengkarut partai penguasa Orba. Munculnya Tommy Suharto (TS) di tengah-tengah kisruh antara kubu Aburizal Bakrie (ARB) dan kubu Agung Laksono (AL) tidak bisa dianggap remeh oleh keduanya. Memang benar bahwa TS belum mampu bersaing dalam Munas Golkar di Riau pada 2010 yang lalu. Tetapi dalam kondisi internal elit PG yang tidak solid, dan kepastian PG di daerah-daerah untuk bisa mendapat tiket Pilkada tahun ini, bukan tak mungkin putera bungsu Pak Harto ini akan menciptakan semacam "efek Tommy" di dalam batang tubuh partai berlambang Beringin itu.

[Fenomena Partai Golkar] Menunggu Kembalinya Sang Pangeran Cendana Ke Golkar
Net
Ilustrasi

Tentu saja ini tak berarti TS akan dengan mudah bisa menjadi alternatif dari dua kubu yang berseteru. Secara legal formal, solusi yang tersedia dan disepakati kedua kubu barulah Munas pada 2016 yang akan datang. Selebihnya, semua alternatif solusi masih cair dan menunggu hasil proses pengadilan. Keinginan TS dan pendukungnya agar Munas 'rekonsiliasi' digelar tahun 2015, sebagaimana dilontarkan oleh Siti Hediati Hariyadi atau yg lebih akrab dipanggil Mbak Titiek Suharto (MTS), akan cenderung ditolak oleh kedua kubu yang bertengkar. Jadi, sembari menunggu perkembangan, yang bisa dilakukan oleh Sang Pangeran Cendana dkk adalah konsolidasi ke bawah di samping merebut dukungan elite partai.
Apa yang Disampaikan Tommy Soeharto kepada Akbar Tandjung?
KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengungkap pembicaraannya dengan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto saat bertemu sekitar dua pekan lalu. Akbar mengaku bahwa Tommy mengusulkan agar digelar musyawarah nasional bersama untuk mengakhiri perselisihan kepengurusan Golkar.

"Dia (Tommy) ajukan saran diadakan munas bersama, munas islah," kata Akbar, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Dalam pertemuan itu, Akbar didampingi oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Fraksi Golkar di DPR, Ade Komaruddin. Pertemuan digelar di kediaman Tommy dan Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto ikut mendampingi.

Akbar menuturkan, Tommy juga banyak menyampaikan keprihatinannya soal konflik berkepanjangan yang melanda Golkar. Akbar menuturkan, Tommy ingin konflik internal Golkar dapat segera diselesaikan.

"Dia ingin masalah bisa diselesaikan secepatnya. Golkar sudah berikan kontribusi perpolitikan dan pembangunan demokrasi, sayang jika tak bisa lanjutkan kiprah perpolitikan," ujar Akbar. (Kompas.com, Kamis, 23 April 2015)
TS tampaknya sudah punya rencana dan melakukan ancang-ancang untuk lebih intensif tampil di ruang publik. Bahkan reaksinya terhadap kemelut PG menuai banyak perhatian publik termasuk di media sosial. Sikap tegas TS terhadap kubu AL, misalnya, mendapat dukungan dari sementara kader PG baik di Jakarta maupun di daerah-daerah. Ditopak oleh kiprah MTS, yang kini juga menjadi politisi di Senayan dan dekat dengan kubu ARB, bisa menjadi bagian penting dalam mobilisasi dukungan tsb. TS tampaknya juga memanfaatkan kerinduan publik pada figur Pak Harto, termasuk ketika PG jaya dibawah kepemimpinan almarhum. Maka kembalinya TS ke Golkar pun dikemas dengan sebuah meme "kembalinya keluarga Suharto memimpin Golkar."

Akankah beberapa strategi tsb efektif? Hanya waktu yang akan membuktikan. Dan seandainya TS berhasil, ia akan diwarisi sebuah kondisi PG yang memerlukan perawatan intensif untuk bisa bangkit kembali.***

Penulis: Prof. Muhammad AS Hikam

0 Response to "[Fenomena Partai Golkar] Menunggu Kembalinya Sang Pangeran Cendana Ke Golkar"