Selamat Datang - Wellcome

Komjen Pol. Suhardi Alius, Tumbal Politik Cakapolri

SUARA KAMI - Kabareskrim Polri, Komjen Pol Suhardi Alius (SA), menjadi "korban" pertama dalam politik pencakapolrian Komjen Pol Budi Gunawan (BG). Menurut statemen beliau yang dikutip media, pencopotan dirinya yang terkesan mendadak dari jabatannya saat ini adalah fitnah. Alasannya, karena SA punya kedekatan dengan KPK dan PPATK yang adalah mitra kerja bareskrim Polri dalam urusan pemberantasan korupsi. Selain itu, beliau mungkin dianngap tidak loyal dan tidak berhasil memuluskan pencakapolrian BG.

Komjen Pol. Suhardi Alius, Tumbal Politik Cakapolri
BeritaSatu/Antara
Kabareskrim Polri Irjen Pol Suhardi Alius
Kabareskrim Komjen Suhardi mengakui jika dirinya akan dimutasi sebagai pati di Lemhanas. Jenderal bintang tiga termuda ini mengatakan dirinya hanyalah korban fitnah.

"Saya jelas di fitnah. Saya dekat dengan KPK dan PPATK dalam fungsi dan jabatan saya sebagai kabareskrim," kata Suhardi saat dihubungi Beritasatu.com, Jumat (16/1).

Namun jenderal lulusan Akpol 1985 ini menyatakan dirinya loyal dengan keputusan tersebut.

"Saya prajurit. Saya siap," imbuhnya.

Menurut sumber di lingkungan internal Polri, Suhardi dipaksa lengser setelah ditelepon Kapolri Jenderal Sutarman pukul 00.00 WIB. (Dikutip dari Beritasatu.com, Jumat, 16/1/2015)

Saya sangat bersimpati dengan Pak SA. Bukan saja saya kenal beliau sebagai sesama alumnus PPSA Lemhannas Ke 17/2011, tetapi juga karena karier beliau dan kualitas serta integritasnya bisa jadi bukti. SA adalah Komjen termuda saat ini karena beliau adalah lulusan 1985. Kariernya di pos-pos strategis seperti Kapolda DKI, Polda Jabar, dan Kabareskrim Polri menjadi bukti kemampuan sebagai professional. Secara akademis pun beliau mumpuni, lulusan pasca sarjana UGM selain PTIK. Integritas sebagai orang yang bersih juga bisa dilihat dari track record beliau yang tidak pernah terkait namanya dari berbagai kasus tipikor seperti rekening gendut, dll.

Jadi masuk akal jika SA dipinggirkan karena beliau bisa jadi kuda hitam cakapolri, jika BG tidak jadi dilantik karena status tersangka tipikor oleh KPK. Lebih dari itu kedekatannya dengan Kapolri Jend. Sutarman juga bisa saja menjadikan posisi politik beliau di Trunojoyo 1 kurang "aman." Publik tak tahu belaka, Kapolri yang seharusnya jadi punya masa tugas 6 bulan ke depan itu dipandang kurang sreg di mata penguasa saat ini sehingga harus segera diganti. Dan biasanya, dalam "politik kantor" (office politics) seperti ini, pihak-pihak yang dekat dengan orang sedang tidak disukai penguasa juga ikut jadi target!

Hemat saya, SA tak perlu kecewa atau gamang apalagi frustrasi dengan dinamika ini. Posisi beliau nanti di Lemhannas juga tidak jelek dan bahkan malah membanggakan. Figur yang berintegritas tinggi dan berprestasi gemilang seperti SA adalah langka di elite Polri dan bahkan di Pemerintahan. Pada saatnya, korban politik seperti ini akan kembali berkibar. Untuk sementara beliau disimpan dulu agar tidak terkontaminasi oleh intrik-intrik politik kotor. Insya Allah beliau tetap ikhlas dan semamgat berjuang demi Polri, bangsa, dan NKRI.

Terus berkarya dan berkiprah PaK Hardi! Bravo!!

Penulis: Prof. Muhammad AS Hikam

0 Response to "Komjen Pol. Suhardi Alius, Tumbal Politik Cakapolri"