Kompas.com / Twitter.com
Ahmed Merabet, Polisi Paris yang tewas ditembak dalam pembantaian di Charlie Hebdo
|
Pihak pendukung Igaras akan menganggap tewasnya AM tak lebih dari sebuah "collateral damage" alias kerusakan yang kebetulan dan tak akan menganggap masalah itu sebagai sesuatu yang mencoreng apalagi menodai "perjuangan" mereka. AM akan dikategorikan sama saja dengan kaum Muslimin lainnya yang menjadi bagian dari korban aksi-aksi terorisme di mana-mana. Bahkan, bukan hanya itu. Mereka bisa jadi malah menganggap AM sebagai "bagian dari masalah" karena telah menjadi kaki tangan kaum "Taghut" alias pengikut setan! Jadi korban-korban sesama Muslim sebagaimana dialami AM dan banyak lagi kaum muslimin lainnya selama ini, sama sekali tidak akan meredakan atau mengerem aksi mereka. Alih-alih, justru mereka akan menggunakan kasus AM ini untuk propaganda terhadap kaum Muslimin agar tidak mendukung apa yg mereka sebut sebagai Taghut tsb.
Bagi para penentang kaum Igaras, tentu kasus AM adalah sebuah bukti nyata bahwa kelompok tsb secara langsung maupun tak langsung telah, sedang, dan akan membahayakan Islam, ummat Islam, dan kemanusiaan. Dengan tindakan sewenang-wenang dan brutal mereka, sudah jelas bahwa klaim mereka membela agama dan kehormatan Islam telah batal dan palsu belaka. Yang mereka bela sejatinya hanyalah ideologi dan kepentingan utk kelompok mereka melalui jalan kekerasan. Sebagai agama yang menitik beratkan pada kedamaian (sesuai dengan arti harfiah akar kata "slm", "salam"), dan kasih sayang (sebagaimana arti "rahman" dan "rahim" dalam sifat-sifat Allah swt), maka gagasan dan aksi terorisme adalah diametral berlawanan dengan Islam. Ideologi Igaras dan pendukungnya seharusnya dianggap sebagai salah satu musuh utama ummat Islam. Tewasnya AM dan kaum Muslimin di tangan para teroris "Muslim" bisa menjadi salah satu petunjuk bahwa jika kaum Igaras dan kelompok pendukungnya dibiarkan, maka justru Islam dan ummat Islam sendiri yang akan menjadi pihak yang paling dirugikan dan korban utamanya. Tidak ada ruang bagi gagasan dan praktik-praktik terorisme bagi ummat Islam yang benar-benar peduli dengan agamanya. Sebab pada akhirnya tidak ada manfaat sedikitpun yang bisa diperoleh dari kedzaliman, walaupun dg mengatasnamakan ajaran agama.
Korban-korban seperti AM ini semestinya menjadi pengingat bagi ummat Islam. Sudah sepatutnya apabila ummat Islam bersikap tegas menolak kekerasan atas nama agama pada umumnya, dan Islam pada khususnya. Sebab aksi-aksi seperti yang terjadi pada CH tsb bukan tidak mungkin juga bisa mengilhami atau menginspirasi kaum radikal dari komunitas agama manapun.
Bahan Acuan: Kompas.com
Penulis: Prof. Muhammad AS Hikam
0 Response to "Korban Utama IGARAS Adalah Islam dan Kaum Muslimin Sendiri"