Selamat Datang - Wellcome

Presiden Jokowi Akhirnya Tak Melantik Komjen (Pol) Budi Gunawan Jadi Kapolri

SUARA KAMI - Hari Rabu, 18 Februari 2015, diumumkan bahwa Badrodin Haiti (BH) akhirnya ditunjuk sebagai cakapolri baru oleh Presiden Jokowi (PJ). Inilah keputusan yang akhirnya diambil pasca pra peradilan Budi Gunawan (BG). Saya kira, inilah solusi yang paling maksimum yang bisa ditemukan Presiden Jokowi ditengah-tengah kian kuatnya tekanan thd diri beliau dari para politisi dan masyarakat sipil. Pada saat sama Presiden Jokowi mengeluarkan Kerpres pemberhentian sementara Abrham Samad (AS) dan Bambang Wijoyanto (BW) sebagai pimpinan KPK. Selanjutnya Presiden Jokowi juga mengeluarkan Kepres mengangkat 3 orang anggota KPK yang baru serta anggota pengganti AS dan BW.

Presiden Jokowi Akhirnya Tak Melantik Komjen (Pol) Budi Gunawan Jadi Kapolri
Tempo.co
Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri, Komjen Pol Badrodin Haiti
Jokowi Calonkan Badrodin Haiti Jadi Kapolri Baru
Presiden Joko Widodo menggelar jumpa pers siang ini pukul 14.20 WIB. Jokowi mengumumkan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai calon Kepala Polri yang baru menggantikan calon sebelumnya, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Tanda-tanda Badrodin menjadi calon Kepala Polri sudah terlihat sejak Selasa lalu.

Sebelumnya, Badrodin mendatangi Istana Bogor Selalsa lalu. Namun, kedatangan itu tak diketahui kapan persisnya Badrodin datang. Pantauan Tempo, mobil Badrodin yang bernomor polisi 2-00 tampak terparkir di ruang tunggu yang terletak di dalam kompleks Istana Bogor, Selasa, 17 Februari 2015.

Biasanya, tamu presiden menggunakan ruangan yang berselang dua bangunan dengan ruang wartawan tersebut, untuk menunggu presiden siap menerima tamu.
Waktu itu Jokowi memimpin rapat koordinasi untuk persiapan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika ke-60 dan New Asian-African Strategic Partnership ke-10.

Rapat tersebut dimulai pukul 10.30 yang melibatkan Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir dan jajarannya. "Kami masih punya waktu enam minggu, saya yakin persiapan dapat dilakukan dengan baik," ujar Jokowi di Ruang Rapat, Istana Negara, Selasa, 17 Februari 2015.

Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan keputusan Presiden Jokowi mencalonkan nama baru sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia harus dapat benar dipertanggungjawabkan. Yunarto mengatakan, dengan hadirnya nama baru ini Jokowi akan memasuki babak baru untuk kembali 'menjual' Badrodin.

Menurut dia, bargaining position Jokowi dipertaruhkan. "Nama baru tentu harus jauh lebih baik dari nama sebelumnya (Komisaris Jenderal Budi Gunawan)," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 18 Februari 2015. (Dikutip dari Tempo.co, Rabu, 18/2/15)
Keputusan tidak melantik BG dan mencalonkan BH sebagai cakapolri ini hemat saya cukup baik, walaupun tentu masih akan ada penolakan dari sementara pihak dalam masyarakat sipil. Ini karena BH juga memiliki catatan terkait rekening gendut. Tetapi BH jelas lebih diterima oleh elit politik dan Parlemen. Dan resistensi masyarakat sipil juga tdk sebesar BH. Dengan demikian persetujuan DPR akan relatif mulus dan kalau ada suara kritis dari publik masih bisa dikontrol.

Presiden Jokowi cukup berhasil menghindari kemelut yang berkepanjangan yang dapat menggerus kepercayaan publik dan para pendukungnya. Saya menganggap beliau telah mampu membuktikan dirinya bukan sekedar petugas partai tetapi seorang pemimpin yang memiliki kemandirian. Tidak ada yang sempurna dalam pilihan-pilihan politik tetapi inilah yang saya kira pilihan maksimal yang perlu diapresiasi.

SELAMAT PAK PRESIDEN!

Penulis: Prof. Muhammad AS Hikam

0 Response to "Presiden Jokowi Akhirnya Tak Melantik Komjen (Pol) Budi Gunawan Jadi Kapolri"