Selamat Datang - Wellcome

Babak Ketiga: Dagelan WO Fraksi Partai Demokrat "Babak Belur"!

SUARA KAMI - Persis seperti yangg saya prediksi sebelumnya, dagelan babak kedua Partai Demokrat (PD) berakhir gagal total seperti halnya babak pertama. (Baca: BABAK PERTAMA: DAGELAN "FPD WALKOUT" VULGAR DAN TIDAK LUCU dan BABAK KEDUA: DAGELAN WO PARTAI DEMOKRAT DI DPR)

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Babak Ketiga: Dagelan WO Fraksi Partai Demokrat "Babak Belur"!
Net
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Upaya Partai Demokrat (PD) membuat kehebohan dengan merekayasa drama "badai di cangkir kopi" sudah bubar bahkan sebelum mulai karena tidak akan jalan. Tidak mungkin Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengusut siapa yang memerintahkan WO (Walkout) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena berarti mengusut Ibas. Yang terjadi hanyalah 'klarifikasi' yang ujungnya adalah bisa memaklumi kenapa aksi itu dilakukan. Dan itulah yang benar-benar terjadi sebagaimana berita yang dilansir oleh detik.com (27/09/2014) [SBY Bersumpah Terus Perjuangkan Pilkada Langsung dengan Perbaikan].

Kini yang tersisa adalah sumpah untuk melakukan tuntutan hukum. Dan supaya heroik, maka sumpah itu tentu harus dramatis kedengarannya. Yaitu setelah tidak lagi sebagai Presiden pun Pak SBY akan melakukan gugatan. Mungkin sumpah ini kedengaran hebat, tetapi sayangnya rakyat sudah terlanjur tidak percaya. Apalagi kalau ternyata nanti yang menggugat UU Pilkada itu ternyata sudah banyak dan dengan argumen lebih kuat dan berwibawa. Maka nasib gugatan pak SBY pun lebih mengenaskan ketimbang dagelan pertama dan kedua, yaitu bukan hanya gagal, tetapi tidak digubris, bahkan sebelum mulai!

Logika rakyat sederhana saja: kalau sekarang saja ketika kekuasaan dan wewenang masih ada tidak digunakan untuk menghentikan upaya "pemunduran demokrasi" (istilah Pak SBY sendiri), lalu bagaimana jika nanti kekuasaan PD dan Pak SBY sudah makin kecil?

Walhasil, babak dagelan tak lucu yang digelar PD makin tambah tidak menarik untuk ditonton. Sebab bukan saja terlalu gampang ditebak bahwa ia hanya mainan, tetapi juga karena sebagai permainan pun sama sekali tidak canggih! [AS Hikam]

Catatan Prof. Muhammad AS Hikam, Paris, 28 September 2014 (Facebook).

0 Response to "Babak Ketiga: Dagelan WO Fraksi Partai Demokrat "Babak Belur"!"