Kenapa kok tidak sekalian saja mempermasalahkan asal-usulnya JAS? Bukankah jas itu peninggalan PENJAJAH BELANDA? Kalau mau dikaitkan agama, bisa direkatkan dengan kata KAFIR sekalian, biar SERU dan tampak DUNGU-nya.
Riwayat sepotong jas sungguh berliku di dunia, dan jas menjadi pakaian paling populer sedunia, ada referensi yang bisa dibaca karya Anne Hollander dalam buku Sex and Suits yang menceritakan tentang JAS dan POLITIK.
Jas (bahasa Belanda: jas) adalah pakaian resmi model Eropa, berlengan panjang dan dipakai di luar kemeja. Setelan jas (bahasa Inggris: suit) atau hanya disebut setelan sedikitnya terdiri dari sebuah jas dan sebuah celana panjang yang dibuat dari kain yang yang sama. Berdasarkan jumlah baris kancing di bagian depan, jas terdiri dari jas kancing sebaris (single breasted) dan jas kancing dua baris (double breasted).
Variasi desain jas, model, jenis kain, rompi, dan jumlah baris kancing di bagian depan menunjukkan fungsi sosial dan kegunaan pakaian. Sejak dulu hingga sekarang, jas umumnya dipakai sewaktu mengenakan kemeja berkerah dan dasi.
Di Indonesia sendiri yang paling terkenal adalah JAS MERAH: "Jangan Sekali-kali Tinggalkan Sejarah” ,itulah judul pidato yang di sampaikan Presiden Soekarno pada saat pidato upacara Hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1966.
Begitulah SLOGAN Bung Karno. Apakah Presiden Joko Widodo harus menggunakan JAS MERAH agar dianggap lebih bersemangat nasionalis?
Ada yang memang lebih senang mempermasalahkan hal yang sepele namun melupakan masalah yang lebih utama. mental begitu memang makin payah jika terus tumbuh kembang di negeri ini.
Salam NKRI Raya!
Oleh Mas Toni dalam Halaman Facebook Catetan MAZ TONI Aka Tante Paku
0 Response to "JAS MERAH dan Jas Jokowi Dari Dulu Begitu"