SUARA KAMI - Menjadi pemimpin sebuah gerakan penyadaran dan pembelaan atas harkat kemanusiaan, tidak mengenal batas usia. Lihat Joshua Wong (18th) yang kini menjadi salah satu tokoh sentral gerakan pro-demokrasi di Hongkong ini.
Ia sudah menjadi penggerak gerakan protes sejak usia 15 tahun ketika memprotes kurikulum pendidikan dan mendirikan sebuah organisasi bernama "Scholarism". Ia adalah mahasiswa di United Christian College (Kowloon East), dan pada saat ini menjadi mahasiswa di Universitas Terbuka Hong Kong. Kini ia memimpin gerakan yang menolak cara penentuan kandidat Pemilu 2017 di Hongkong yang dimonopoli oleh Panitia seleksi Nasional di Beijing.
Gerakan protes di Hongkong, yang masih tetap marak sampai hari ini, telah mengorbitkan Wong sebagai ikon gerakan pro-demokrasi di Tiongkok, setelah beberapa tahun ini reda. Terlepas dari apakah gerakan yang kini diikuti puluhan ribu rakyat itu akan berhasil atau berujung pada represi militer seperti tragedi Tian An Men, namun kiprah Wong dkk itu harus menjadi contoh dan bukti bahwa kepemimpinan tidak harus berdasar usia, tetapi semangat dan komitmen.
Jangan melihat orang HANYA pada tampilan luar, usia, latar belakang pendidikan, apalagi status sosialnya. Lihatlah juga (dan yang utama) pada semangat dan berbagai kiprah nyata, apakah ia memiliki elan untuk memperjuangkan kehormatan dan hak asasi manusia dalam arti luas, serta peduli dengan apa yang dirasakan oleh rakyat sekitarnya. Bukan seperti mereka yang tampil karena pencitraan dan manuver politik tipudaya, yang pada ujungnya hanya membuat bangsa dan negara menjadi sengsara!
Bravo, Joshua Wong dkk di Hongkong... Cemunguuud..ea! [ASHikam]
Catatan: Prof. Muhammad AS Hikam, Sabtu 18 Oktober 2014.
Lihat Juga Link Berikut:
http://en.wikipedia.org/wiki/Joshua_Wong_%28student_activist%29
http://edition.cnn.com/2014/10/16/world/asia/hong-kong-protests/index.html
Ia sudah menjadi penggerak gerakan protes sejak usia 15 tahun ketika memprotes kurikulum pendidikan dan mendirikan sebuah organisasi bernama "Scholarism". Ia adalah mahasiswa di United Christian College (Kowloon East), dan pada saat ini menjadi mahasiswa di Universitas Terbuka Hong Kong. Kini ia memimpin gerakan yang menolak cara penentuan kandidat Pemilu 2017 di Hongkong yang dimonopoli oleh Panitia seleksi Nasional di Beijing.
Gerakan protes di Hongkong, yang masih tetap marak sampai hari ini, telah mengorbitkan Wong sebagai ikon gerakan pro-demokrasi di Tiongkok, setelah beberapa tahun ini reda. Terlepas dari apakah gerakan yang kini diikuti puluhan ribu rakyat itu akan berhasil atau berujung pada represi militer seperti tragedi Tian An Men, namun kiprah Wong dkk itu harus menjadi contoh dan bukti bahwa kepemimpinan tidak harus berdasar usia, tetapi semangat dan komitmen.
Jangan melihat orang HANYA pada tampilan luar, usia, latar belakang pendidikan, apalagi status sosialnya. Lihatlah juga (dan yang utama) pada semangat dan berbagai kiprah nyata, apakah ia memiliki elan untuk memperjuangkan kehormatan dan hak asasi manusia dalam arti luas, serta peduli dengan apa yang dirasakan oleh rakyat sekitarnya. Bukan seperti mereka yang tampil karena pencitraan dan manuver politik tipudaya, yang pada ujungnya hanya membuat bangsa dan negara menjadi sengsara!
Bravo, Joshua Wong dkk di Hongkong... Cemunguuud..ea! [ASHikam]
Catatan: Prof. Muhammad AS Hikam, Sabtu 18 Oktober 2014.
Lihat Juga Link Berikut:
http://en.wikipedia.org/wiki/Joshua_Wong_%28student_activist%29
http://edition.cnn.com/2014/10/16/world/asia/hong-kong-protests/index.html
0 Response to "Mengintip Joshua Wong, Remaja Ikon Pro Demokrasi Hongkong"