Kompas.com
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014)
|
Mulai dari gagasan dan pelaksanaan penenggelaman kapal-kapal pencuri ikan dan pelaku kejahatan di laut lainnya, sampai yang terakhir ini pembentukan Satuan Tugas (Satgas) "anti-illegal fishing". Publik cenderung mendukung berbagai langkah Bu Susi, kendati ada juga yang mengkritik dan bahkan menjonru perempuan asal Pangandaran itu. Untuk sementara, publik masih berpihak pada Bu Susi karena ada berbagai hasil yang secara kongkrit bisa dibuktikan dan memberikan harapan kepada masyarakat, khususnya mereka yang terkait dengan kelatuan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Senin (8/12/2014), membentuk satuan tugas untuk memerangi penangkapan ikan ilegal.
Susi mengatakan pembentukan satgas ini semata bertujuan menekan rentetan kerugian negara yang bermula dari praktik penangkapan ikan ilegal.
“Kerugian negara di antaranya tidak tercatatnya ekspor dari hasil penangkapan ikan di teritorial Indonesia,” kata Susi, saat mengumumkan pembentukan satgas anti-illegal fishing ini.
“Saya memohon pak Presiden mengkoordinasikan semuanya ini bersama panglima TNI AL, TNI AU,TNI AD dan Kepolisian RI, dan Menkopolhukam," imbuh Susi soal penanganan penangkapan ikan ilegal di masa mendatang. Seperti dilansir Kompas.com (11/12/14)
Satgas Anti Illegal-Fishing (AIF) ini pun tentu diharapkan makin mendongkrak keberhasilan beliau dalam mengurangi kerugian negara dan rakyat Indonesia akibat tindakan-tindakan illegal di perairan RI. Bukan saja kerugian karena penangkapan ikan melawan hukum, tetapi lebih dari itu. Bu Susi mengatakan bahwa aktivitas di pelabuhan hingga pasar lelang karena praktik transhipment --pemindahan muatan di tengah laut-- yang selama ini dibiarkan adalah akibat dari berhentinya pembangunan karena praktik-praktik ilegal yang merupakan kelanjutan dari penangkapan ikan ilegal. Bahkan, hal tsb bisa merembet pada terancamnya kekayaan alam Indonesia berupa biota laut yang punah karena praktik illegal seperti itu.
Satgas Anti Illegal-Fishing (AIF)
Berikut ini adalah nama-nama anggota tim satgas anti-illegal fishing:
1. MA S Achmad Santosa, Deputi VI UKP4 sebagai Ketua Satgas
2. Andha Fauzi Miraza, Inspektur Jenderal KKP, sebagai Wakil Ketua I
3. Yunus Husein, Staf Ahli Departemen SDM Bank Indonesia, sebagai Wakil Ketua II
4. Herman Suherman, Inspektur V Inspektorat Jenderal KKP, anggota
5. Ida Kusumawardaningsih, Sekretaris Direktur Jenderal PSDKP, Ditjen PSDKP, KKP, sebagai anggota
6. Brigjen Firman Santiabudi, Direktur Kerjasama dan Humas, Deputi Bidang Pemberantasan, PPATK, sebagai anggota
7. Moh Sigit, Direktur Penindakan dan Penyidikan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, sebagai anggota
8. Didik Widjanardi, Direktur Tindak Pidana Tertentu, Bareskrim Polri, sebagai anggota
9. Mardianto Jatna, dari UKP4, sebagai anggota
10. Anggota dari Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, tidak disebut nama
11. Anggota dari Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, tidak disebut nama
12. Anggota dari Kementerian Perhubungan, tidak disebut nama
Sekretariat Satgas:
1. Sandra Hanidyo, Kasubdit Kerjasama, Sekretariat Jenderal KKP
2. Kosasih
3. Sakti
Dibentuknya AIF merupakan potensi sekaligus tantangan bagi upaya memerangi illegal fishing dan berbagai tindak pidana terkait. Keseriusan Bu Susi dan tindakan kongkrit beliau adalah jaminan paling penting apakah AIF akan berbeda dengan berbagai Satgas yang sudah ada di lembaga-lembaga negara lainnya yang acapkali hanya tinggal nama tetapi tak efektif dengan berjalannya sang waktu. Masalah kelautan sudah menjadi salah satu prioritas dari Presiden Jokowi, dan Bu Susi telah ditahbiskan menjadi salah satu ujung tombak bagi keberhasilannya. Kita dukung upaya-upaya seperti ini, dan kita harapkan hasil-hasilnya bisa memulihkan kejayaan RI di laut yang merupakan serambi dan halaman depan wilayahnya. Bravo Bu Susi!! [ASHikam]
Penulis: Prof. Muhammad AS Hikam
0 Response to "Satu Lagi Aksi Nyata dari Bu Menteri Susi - Membentuk Satgas Anti Illegal-Fishing"