Selamat Datang - Wellcome

Sekjen Partai Demokrat Ibas dan Ketegasan KPK

SUARA KAMI - Nama Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) muncul lagi dalam kasus korupsi selain Hambalang, yakni kasus korupsi SKK Migas. KPK mesti seriis mengusut tuntas Sekjen Partai Demokrat (PD) yang juga putra mantan Presifen SBY ini agar semuanya jelas dan tidak menjadi fitnah yang bisa merugikan banyak pihak. Bagaimanapun juga, jika nama seseorang sudah disebut-sebut dalam BAP tentunya harus diperiksa keterkaitannya. Jika dibiarkan maka bisa menimbulkan berbagai spekulasi yang berpotensi merugikan si pemilik nama dan yang terkait dengannya.

Sekjen Partai Demokrat Ibas dan Ketegasan KPK
Istimewa / Tribunnews.com
Memasuki hari ketiga kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono menunggangi sepeda ontel saat meninjau produk hasil pertanian di Desa Dero, Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, Rabu (29/1/2014).

Kasus dugaan korupsi pada SKK Migas memanas lagi. Kamis lalu, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mencegah Ketua Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana bepergian ke luar negeri. Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan KPK atas tersangka Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, Agustus lalu.

Hal cukup mengejutkan, nama Ibas justru disebut-sebut dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bhatoegana (Demokrat) saat diperiksa KPK untuk tersangka mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.

Dalam salinan BAP yang berhasil didapat Tribunnews disebutkan bahwa Sutan bahkan pernah bertemu dengan Ibas saat acara buka bersama Presiden SBY di Cikeas pada 26 Juli 2013 lalu. Sutan Bhatoegana selaku Ketua Komisi yang membidangi Energi dan Pertambangan dipertemukan dengan Ibas oleh sejumlah orang dari perusahaan Migas.

Dalam salinan yang diduga BAP Sutan tersebut tercatat pada 14 Agustus 2013 seusai bertemu di Cikeas, malam itu juga, orang-orang yang diduga bagian dari makelar proyek tersebut mengajak Sutan mengadakan pertemuan khusus dengan Ibas. Namun Ibas yang ditunggu tidak hadir. Yang muncul justru Sartono Hutomo, sepupu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Sartono mantan Bendahara Umum Partai Demokrat pengganti.

Muhammad Nazaruddin yang dipecat karena terlibat sejumlah kasus korupsi. Saat ini, Sartono merupakan Caleg DPR RI Partai Demokrat dari daerah pemilihan Jatim VII. Sartono paman Ibas.

Dalam pertemuan itu, selain Sartono, ada juga teman dekatnya Ibas, Deni Karmaina serta Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Mereka bertemu di satu tempat, membicarkan mengenai cara membatalkan pemenang lelang migas untuk pembangunan konstruksi Teringrasi Instalasi Bawah Laut Gendola dan Gehem atau biasa disebut IDD Project. Pemenang tender yakni PT Timas Supindo.

Saat dikonfirmasi kebenaran BAP tersebut, Sutan tidak membantah atau membenarkan.

"Yang jelas saya sudah diperiksa KPK. Silakan tanya ke KPK, saya sudah jelaskan semuanya ke KPK," ujar Bhatoegana saat berdiskusi di kantor Tribunnews, Jakarta beberapa waktu lalu.

Munculnya nama Ibas dalam kasus SKK Migas dan proyek Migas lainnya menambah panjang dugaan keterlibatan menantu Menko Perekonomian Hatta Radjasa tersebut dalam kasus-kasus dugaan korupsi.

Baru-baru ini, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum berkali-kali meminta KPK agar memeriksa Ibas dalam dugaan kasus suap atau gratifikasi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sarana Olahraga (P3SON) Hambalang.

Tahun lalu, mantan Wakil Direktur Keuangan PT Anugrah Nusantara/Grup Permai, perusahaan M Nazaruddin, juga menyebut nam Ibas. Menurut anak buah M Nazaruddin itu, dia memiliki catatan pengeluaran dana 200 ribu dolar yang dimintakan Nazaruddin untuk Ibas. (Dikutip dari Tribunnews.com)

Sebagai politisi partai yang pernah berkuasa di negeri ini, Ibas adalah tokoh penting yang memiliki pengaruh luas jika namanya dikaitkan dengan kasus-kasus tipikor. Belum lagi statusnya sebagai putra pak SBY dan Sekjen Partai Demokrat itu. Jangan sampai KPK yang namanya sudah terkenal sebagai lembaga yang independen tercoreng karena dituding tidak punya keberanian mengusut kasus yang melibatkan anak mantan Presiden. Bukankah Ketua MPR saja dipanggil untuk jadi saksi? Bahkan mantan Ketua MK saja dicokok dan dijatuhi hukuman seumur hidup! Sangatlah dipertanyakan jika Ibas dikesankan mendapat perlakuan beda.

Semoga KPK segera merespons desakan publik tentang penuntasan kasus-kasus tsb. Dan juga demi kepentingan Ibas sendiri jika memang tidak terbukti terlibat bisa terhindar dari fitnah. Amin. Bravo KPK!! [ASHikam]

0 Response to "Sekjen Partai Demokrat Ibas dan Ketegasan KPK"