Selamat Datang - Wellcome

Kronologi Aksi Kekerasan 27 November 2014 - Kasus Pabrik Semen di Rembang Yang Menginjak-Injak Warga Negara

SUARA KAMI - Sebuah tulisan yang diberi judul "Kronologi Aksi Kekerasan 27 November 2014" dan "Kasus Pabrik Semen di Rembang Yang Menginjak-Injak Warga Negara" dan foto Aparat Kepolisian melakukan tindak kekerasan kepada Seorang Ibu (lihat Foto di bawah), beredar di Media Soaial. Simak selanjutnya di bawah ini.

Kronologi Aksi Kekerasan 27 November 2014 - Kasus Pabrik Semen di Rembang Yang Menginjak-Injak Warga Negara
Facebook

NEGERI PARA DEWA YANG BERNAMA NUSANTARA DI DUDUKI SANG ANGKARA MURKA ? DIMANA INI PARA KSATRYA MEMBIARKAN IBUNYA PERTIWI DIPERKOSA DURJANA ?

KASUS PABRIK SEMEN DI REMBANG, YANG MENGINJAK-INJAK HAK WARGA NEGARA

Brodcast dari rekan di lapangan De Shineba :

KRONOLOGI AKSI KEKERASAN 27 NOVEMBER 2014

JAM 05.30
Mobil pengangkut alat-alat berat tiba dipertigaan jalan menuju tapak pabrik PT SEMEN INDONESIA

JAM 06.00
Ibu-ibu yang piket jaga, mulai datang ditenda penolakan pendirian PABRIK SEMEN, serentak ketika melihat kendaraan berat berhenti di pertigaan jalan menuju tapak pabrik, ibu-ibu langsung memblokir jalan, hampir mayoritas semua perempuan dari yang muda hingga nenek-nenek.

JAM 07.00
Datang preman pabrik semen mendatangi ibu-ibu dan langsung mengangkat lesung, akhirnya ibu-ibu marah dan adu mulut, selang perdebatan 5 menit kemudian preman pabrik semen (SAKIR Timbrangan) meludahi ibu-ibu karena warga tidak terima akhirnya di balas pula hal yang sama oleh ibu-ibu, serentak pak SAKIR langsung memukul ibu PAEDAH mengenai kepala perempuan separuh baya tersebut hingga jatuh pingsan.

JAM 07.15
Seperti biasa kapolsek bulu beserta preman dan satpam pabrik semen datang ke tenda warga sambil pura-pura bertanya Kapolsek bulu “ada apa ini kok rame-rame ???" Warga “blokir jalan karena mau ada truk masuk lokasi".

JAM 09.35
Kapolres lengkap dengan pasukan, TNI, preman, satpam, wartawan datang ke tenda sambil marah-marah : Kapolres “jadi ini seperti kemarin tidak bisa di atur ???" ; Warga “njeh pak" ; Kapolres “jadi kalo ibu-ibu tetep seperti kemarin maka pihak keamanan akan melakukan langkah seperti kemarin juga (kekerasan)" ; Warga “ iya pak tidak apa-apa kita sudah biasa di kasari oleh pihak polisi, ya dari tanggal 16 juni sampai sekarang perlakuan yang sama tidak pernah berubah yang di lakukan oleh pihak keamanan dimana seharusnya pihak keamanan harus melindungi masyarakat tapi kenyataanya terbalik justru pihak keamanan malah melindungi pemodal, apakah kami salah kalo ingin menyelamatkan lingkungan, apakah kami salah kalo ingin menyelamatkan anak cucu kelak, apakah kami salah kalo ingin menyelamatkan bumi pertiwi ???".

JAM 09.40
Pasukan brimob dan satpam semen memeriksa warga yang tidak mempunyai identitas tegaldowo (yang tidak mempunyai identitas tegaldowo di suruh pergi dari lokasi tenda), dan melarang team dokumentasi untuk mengambil gambar.

JAM 09,45
Pasukan brimob dan TNI mulai menambah pasukanya untuk mengusur warga.

JAM 10.00
Ibu-ibu memainkan lesung dan nembang IBU PERTIWI untuk melawan pihak keamanan.

JAM 10.15
Pasukan brimob merampas lesung, bendera, poster dan alat peraga lainnya hingga konflik POLISI, PREMAN, SATPAM, BRIMOB melawan ibu-ibu.

JAM 10.21
Banyak ibu-ibu yang kena pukulan brimob, hingga bu murtini ketika mau menyelamatkan lesung di pukul oleh salah satu pasukan brimob yang bernama “MAHMUD” akibat bentrok dengan pasukan brimob kaki bu murtini di injak hingga kuku kakinya terkelupas berdarah, di waktu yang sama ketika salah satu pemuda desa yang bernama "JEDOR” ingin menyelamatkan lesung yang di taruh di atas mobil BRIMOB pihak BRIMOB dan TNI malah mengkeroyok saudara JEDOR hingga terjatuh terus di injak aparat tersebut.

JAM 11.30
Warga melantunkan tembang ibu pertiwi sambil berdoa.

JAM 12.21
Pasukan brimob dan satpam semen mendirikan tenda di pertigaan dekat dengan tenda ibu-ibu dan menutup jalan masuk menuju tenda warga.

JAM 17.00
Bapak-bapak mau mengirim logistik untuk ibu-ibu di tenda, di larang masuk oleh pihak brimob dan satpam semen.

JAM 18.00
Ada salah satu warga lagi yang ingin mengirim makanan untuk istrinya yang sedang jaga tenda tetapi tetap di larang pihak brimob dan preman pabrik semen untuk masuk lokasi tenda.

HINGGA kronologi ini jadi JAM 23.26 TANGGAL 27 NOVEMBER 2014 SITUASI DI TENDA MASIH MENCEKAM, BANYAK IBU-IBU YANG KELAPARAN KARENA BAPAK-BAPAK TIDAK DI PERBOLEHKAN MENGANTAR LOGISTIK KE TENDA.

Andai saja dari rahim ibu ini lahir seorang KOPASSUS atau DENJAKA yang membalas dendam perlakuan kasar pada ibunya, ya tidak usah dipisah saja. Kasus di Batam ternyata tidak jadi pelajaran berharga bagi semua pihak.

Sumber: Facebook

0 Response to "Kronologi Aksi Kekerasan 27 November 2014 - Kasus Pabrik Semen di Rembang Yang Menginjak-Injak Warga Negara"