Selamat Datang - Wellcome

Heboh di Dalam Partai Demokrat, Salah Siapa?

SUARA KAMI - Bukannya melakukan konsolidasi dan merapatkan barisan, Partai Demokrat (PD) malah ribut dan elitnya main kayu dengan memecat anggotanya yang sudah terpilih menjadi anggota DPR. Itulah yang terjadi setelah partai yang menjadi penguasa RI mengalami kemerosotan dalam perolehan Pileg dan jeblog dalam Pilpres 2014. Seharusnya, partai yang dipimpin mantan Presiden ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), itu melakukan refleksi diri dan konsolidasi serta bersih-bersih. Ini agar kiprahnya untuk bangkit kembali dan mampu menjaga marwahnya untuk 5 tahun yang akan datang bisa berhasil. Tetapi ternyata PD menggunakan jurus sebaliknya: melakukan penghancuran diri (self-destruct) dengan konflik internal!

Heboh di Dalam Partai Demokrat, Salah Siapa?

Anehnya, pihak yang dipecat adalah mereka yang berhasil mengalahkan inkamben dalam Pileg, dan pihak yang dikalahkan adalah para elit DPP. Mantan Menegpora, Roy Suryo (RS) dikalahkan oleh Ambar Cahyono (AC) di Dapil DIY, sedang Allen Marbun (AM) dikalahkan oleh Rooslynda Marpaung (RM) di Dapil Sumut. AC dan RM ternyata malah dipecat karena dianggap melakukan pelanggaran etik partai, sehingga kemungkinan RS dan AM akan balik melanggeng ke Senayan! Namun ternyata, pemecatan oleh PD ini masih belum menyelesaikan persoalan karena belum mendapat pengakuan resmi oleh KPU. Bahkan pihak yang dipecat pun belum ada kabar apakah akan menerima atau tidak. (Detik.com, Selasa, 28/10/2014)

Sungguh sangat ironis partai berlambang Mercy ini. Reputasi dan kredibilitasnya makin kedodoran karena ketidak mampuan elitnya menjaga integritas partai pasca-Pileg dan Pilpres. PD, bukan saja mengakhiri kekuasaannya di Pemerintahan dengan para mantan elit DPPnya banyak yang kena kasus tipikor dan masuk bui, tetapi juga menampilkan perilaku oportunis di Parlemen, serta meninggalkan nama kurang harum dalam kasus UU Pilkada. Kini ditambah satu lagi, gegeran para elitnya soal kursi di DPR RI.

Publik tentu akan berspekulasi apakah ini adalah upaya mengembalikan para elit DPP yang tergusur dalam Pileg, atau pertanda ketidak mampuan duet SBY dan Ibas dalam mengendalikan kapal PD yang sedang oleng dan mungkin mengalami kebocoran di tengah samudera itu? Apapun jawabannya, yang terang PD memerlukan penyelamatan agar tidak tenggelam. Sebuah tim SAR sangat diperlukan supaya marwah partai ini tidak hancur-hancuran dalm tempo yang singkat. Pak SBY perlu mengambil sikap yang tegas agar bisa membendung datangnya ancaman-ancaman baru yang bisa menghanncurkan masa depan partainya. [ASHikam]

Catatan: Prof. Muhammad AS Hikam

0 Response to "Heboh di Dalam Partai Demokrat, Salah Siapa?"