Dalam politik, kemungkinan selalu ada dan terbuka. Presiden (terpilih) Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto (PS) yang menempati posisi berbeda sejak pencapresan sampai sekarang dalam pengelompokan koalisi di Parlemen, akhirnya bertemu muka dan saling bersilaturahim.
Peristiwa politik seperti ini penting untuk diketahui rakyat Indonesia, karena bisa menurunkan suhu politik yang hari-hari ini tampak mengalami eskalasi kenaikan, terutama setelah Koalisi Merah Putih (KMP) melakukan manuver sehingga bisa sapu bersih posisi strategis di Parlemen (DPR dan MPR).
Selain itu peristiwa ini juga membuktikan efektifitas komunikasi politik Jokowi sehingga kekhawatiran akan terjadinya upaya-upaya pengganjalan atas pelantikan beliau di MPR menjadi semakin kecil, kalaulah belum bisa dikatakan sirna sama sekali. Blusukan ala Jokowi sekali lagi menunjukkan hasilnya dengan baik.
Setelah bertemu dengan ARB, yang juga petinggi Golkar dan KMP, dan PPP, kini giliran PS dan mungkin akan ada petinggi KMP lain yang akan ditemui mantan Gubernuer DKI Jakarta tersebut. Inilah komunikasi politik yang mampu untuk mencairkan kebekuan karena rakyat Indonesia akan melihat secara langsung bagaimana Jokowi membuka diri untuk dialog dengan pihak yang berada dalam kubu berbeda dan dengan sikap dan gaya yang santun. Sampai tingkat mana kebekuan itu cair dan sampai berapa lama, itu terpulang juga kepada para elit politik di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan pendukungnya.
Jokowi telah menampilkan sebuah terobosan politik yang bisa dijadikan teladan oleh epara elit, sekaligus menunjukkan bahwa dirinya bukan orang yang tak paham apalagi tak punya kemampuan dalam bermanuver mengatasi persoalan yang sangat strategis dan sekaligus sensitif secara politis. Bravo Pak Jokowi dan Pak Prabowo! Semoga komunikasi tetap berlangsung untuk kebaikan bangsa dan NKRI! [ASHikam]
Catatan: Prof. Muhammad AS Hikam, Jumat 17 Oktober 2014.
0 Response to "Efektifitas Silaturahmi Politik Jokowi ke Kubu KMP"